PEMBAHASAN
A.
Pengertian
Permainan Bahasa dan Tujuannya
Permainan bahasa merupakan suatu cara
dalam pembelajaran bahasa melalui permainan-permainan. Permainan bahasa
bertujuan untuk melatih keterampilan berbahasa dan menarik perhatian seorang anak didik dalam
belajar agar mereka tidak mudah merasa jenuh. Sebenarnya tidak hanya anak didik
yang merasa jenuh, akan tetapi seorang guru juga akan merasa jenuh jika dalam
pembelajaran tersebut monoton, maka dari itu dilaksanakannya permainan bahasa
untuk menghindari kejenuhan tersebut.
Permainan Bahasa
termasuk suatu aktiviti pengajaran dan pembelajaran yang dilaksanakan didalam
bilik darjah yang bertujuan untuk membekalkan ilmu pengetahuan dan berbagai
kemahiran bahasa kepada para pelajar dalam suasana yang seronok dan santai,
mengikut kaedah-kaedah yang telah ditetapkan di bawah pengawasan guru.[4]
Permainan bahasa tidak hanya
untuk bersenang-senang, akan tetapi juga untuk melatih keterampilan, seperti:
menyimak, membaca, berbicara, menulis dan mengasah kembali
pengetahuan-pengetahuan yang telah mereka ketahui.
Menurut Dworetzky, setiap
permainan bahasa yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran harus secara
langsung dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.[5]
Orang
beranggapan bahwa belajar dan bermain adalah dua sisi yang sangat bertolak
belakang. Tidak semua pembelajaran itu membutuhkan adanya sebuah permainan, dan
sebuah permainan bukan merupakan cara tercepat agar anak didik dapat memahami
suatu pelajaran dengan baik, akan tetapi permainan yang dimanfaatkan secara
bijaksanalah yang dapat menambah semangat, variasi, dan minat pada program
belajar.
Permainan dapat
dikatakan baik jika permainan tersebut bukan sebatas permainan saja, akan
tetapi dapat mempengaruhi anak didik dalam penguasaan bahasa, selain itu juga
dapat membantu siswa mempelajari materi bahasa yang lebih daripada sekedar
aktivitas bermain itu sendiri. Ciri-ciri permainan bahasa yang baik adalah:
Ø
Dapat
meningkatkan dan memperdalam penguasaan bahasa
Ø
Meningkatkan
penguasaan kosakata dan tata bahasa
Ø
Terciptanya
hubungan komunikasi yang baik
Ø
Terciptanya
pembelajaran yang aktif
Nasif Mustofa
menyatakan bahwa, permainan dalam pembelajaran bahasa memiliki beberapa fungsi,
yaitu:
1. Memberikan berbagai kegiatan yang menyenangkan dalam
proses belajar mengajar.
2. Merangsang guru dan siswa agar pembelajaran menjadi
menyenangkan
3. Melatih unsur-unsur bahasa dan mengembangkan keterampilan
bahasa yang berbeda.[6]
Permainan bahasa mempunyai peranan
penting dalam pengajaran dan pembelajaran bahasa, diantaranya yaitu:
Ø
Memberikan
kesempatan kepada anak didik untuk melatih keterampilannya dalam hal mendengar,
membaca, menulis, berbicara
Ø
Mengurangi
rasa jenuh dalam belajar
Ø
Secara tidak
langsung, hal ini dapat membiasakan anak didik berbicara bahasa arab secara
efektif dan inovatif.
Ø
Menambah
interaksi verbal anak didik
Ø
Menambah
kefasihan dan keyakinan
B.
Permainan
Edukatif
Permainan edukatif adalah suatu
permainan yang sangat menyenangkan yang didalamnya terdapat unsur pendidikan
dan bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan berbahasa.
Selain itu permainan edukatif ini dapat
memberi rangsangan atau respon positif terhadap indra seorang anak didik. Indra
yang dimaksud yaitu: indra penglihatan, pendengaran, suara (berbicara,
komunikasi), menulis, daya pikir, keseimbangan kognitif, motorik (keseimbangan
gerak, daya tahan, kekuatan, keterampilan, dan ketangkasan), afeksi, serta
kekayaan social dan spiritual (budi pekerti luhur, cinta, kasih saying, etika,
kejujuran, tata karma dan sopan santun, persaingan sehat, dan pengorbanan).[7]
Keseimbangan indra sangat menentukan dan
mempengaruhi jasmani, imajinasi, watak, dan karakter seseorang, karena watak
seseorang sangat menentukan perjalanan arah hidupnya.
Unsur lain yang mempengaruhi dalam
pembelajaran edukatif adalah keseimbangan. Sebuah permainan dikatakan seimbang
tergantung pada maksud dan tujuan dari diadakannya permainan tersebut, atau
penciptaan dan pembuatan permainan itu sendiri. Keseimbangan dalam permainan
berarti permainan tersebut memiliki manfaat dalam jangka panjang dan jangka
pendek, bisa berpengaruh seumur hidup.
Permainan edukatif harus dilakukan oleh
orang yang benar-benar professional, karena jika permainan ini dikerjakan oleh
orang yang salah, bisa berakibat buruk terhadap pertumbuhan dan perkembangan
pola fikir seorang anak didik.
Permainan edukatif sangat penting untuk
anak didik, diantaranya yaitu:
1. Permainan edukatif dapat meningkatkan pemahaman
terhadap totalitas kediriannya.
Artinya, dengan bermain, sesungguhnya anak sedang
mengembangkan kepribadiannya.
2. Dapat meningkatkan kemampuan berkomunikasi
3. Dapat meningkatkan kemampuan menciptakan hal-hal baru
4. Dapat meningkatkan kemampuan berfikir anak
5. Dapat memperkuat rasa percaya diri anak
6. Dapat merangsang imajinasi anak
7. Dapat melatih kemampuan berbahasa anak
8. Melatih motorik halus dan motorik kasar anak
9. Dapat membentuk moralitas anak
10. Melatih keterampilan anak
11. Dapat membentuk spiritualitas anak.[8]
C. Metode Pembelajaran dengan Permainan Bahasa dan
Edukatif
1. Metode dengan Permainan Bahasa
Pembelajaran
bahasa arab dengan permainan bahasa dapat dilakukan dengan berbagai macam
pengolahan, diantaranya yaitu:
a. Secara Kelompok
Pembelajaran
ini bertujuan agar sesama kelompok dapat bekerja sama antara satu sama lain,
dan untuk anak didik yang dirasa sudah mampu, maka dia bisa mengajarkan atau
berbagi ilmu dengan teman-temannya yang belum bisa, sehingga dapat menciptakan
suasana kekeluargaan yang baik.
Cara
permainan ini yaitu, seorang guru membagi para anak didik menjadi beberapa
kelompok, yang lebih efektif, satu kelompk terdiri dari empat sampai enam anak.
Penentuan jumlah siswa dalam satu kelompok sangatlah penting demi
kelancaran suatu permainan. Sebelum
permainan di mulai, seorang guru harus menjelaskan jenis permainan yang akan
dimainkan. Memberi arahan-arahan jalan
prmainan tersebut.
b. Secara Berpasangan
Permainan
ini lebih banyak memberikan peluang latihan mendengar dan berbicara terhadap
anak didik. Cara pembelajaran ini lebih mudah di bandingkan dengan pembelajaran
yang dilakukan secara berkelompok, karena biasanya permainan secara berpasangan
tidak banyak menimbulkan masalah, dan guru lebih mudah untuk memantau anak
didiknya.
c. Secara Individu
Cara
ini biasanya hanya diberikan kepada anak didik yang dirasa pintar dan cerdas.
Mereka diharuskan menyelesaikan permasalahan permainan tersebut dengan
sendirinya, akan tetapi jika mereka dianggap sudah tidak mampu
menyelesaikannya, anak tersebut boleh menanyakan kepada guru untuk mendapatkan
petunjuk.
2. Metode dengan Permainan Edukatif
Permainan edukatif terbagi menjadi tiga kelompok
permainan, yaitu:
a. Permainan Ejaan, Kosakata, dan Kalimat
Ada beberapa
permainan yang dapat diterapkan dalam hal ini, diantaranya yaitu:
Ø Komunikata Cepat
Tujuan
permainan ini yaitu, agar anak didik dapat memproduksi kata dengan logis,
cepat, dan tepat. Permainan ini, anak didik dituntut untuk jeli dan teliti
mendengarkan kata-kata yang disampaikan oleh teman sebelumnya..
Cara
bermainnya yaitu, anak didik disuruh menyambung huruf terakhir dari kata
sebelumnya agar menjadi sebuah kata yang baru, tetapi anak didik yg setelahx
tidak boleh memberikan jawaban yang sama. Key Word dari permainan ini
adalah pemanfaatan huruf akhir dari suatu kata agar menjadi kata yang baru.
Contoh:
Ani : ضرب
Bayu : باب
Ø Bingo Kata
Permainan
ini bertujuan agar anak didik mudah dalam mengingat dan menghafal melalui media
gambar.
Alat
yang diperlukan dalam permainan ini yaitu: sepidol, kertas, dan gambar benda[9].
Cara
bermainnya yaitu: ketika guru menunjukkan gambar, maka tugas murid adalah
menyebutkan gambar tersebut dengan menggunakan bahasa arab.
Ø Aksi Kata
Permainan ini bertujuan agar seorang anak didik
memahami kata dengan suatu gerakan.
Cara bermainnya yaitu: murid di suruh mengambil satu
gambar dan mempraktekkan ke teman-temannya sesuai gambar tersebut, jika yang
didapatkannya gambar orang menangis, maka dia harus mempraktekkan orang yang
sedang menangis.
Ø Susun Kata
Permainan
ini bertujuan agar anak didik dapat menyusun kata dengan cepat dan benar.
Alat
yang diperlukan antara lain, kertas berbentuk kotak-kotak yang telah didesain
dengan dituliskan huruf-huruf Hijaiyah secara acak, kemudian disamping
huruf tersebut dilengkapi gambar yang menunjukkan maksud tersebut.[10]
Cara
permainannya yaitu, guru mengacak susunan kata tersebut, kemudian tugas murid
adalah menyusun kembali kata-kata tersebut sehingga menjadi susunan yang benar.
Contoh:
ب
|
ب
|
ا
|
||
باب
|
||||
ج
|
ر
|
ل
|
||
رجل
|
||||
Ø Berburu Kata
Permainan
ini bertujuan agar anak didik dapat menemukan kata dengan cara menggabungkan
huruf-huruf yang telah disusun secara acak dalam suatu tabel. Biasanya kita
menyebutkan permainan ini dengan sebutan teka teki silang. Permainan ini juga
melatih mengembangkan kosa kata melalui imajinasi dengan cara menggabungkan
huruf satu dengan yang lain.
Cara
permainannya yaitu, anak didik mencari kata dengan cara horizontal atau
vertikal.
Contoh:
Tabel
pertama
ز
|
ي
|
م
|
ل
|
ق
|
ص
|
ا
|
ك
|
ن
|
ة
|
و
|
ر
|
ت
|
س
|
ج
|
ر
|
س
|
ب
|
ي
|
د
|
ة
|
م
|
ن
|
ز
|
ر
|
ا
|
ف
|
ي
|
س
|
ة
|
Tabel
kedua
No
|
Kosa Kata
|
Terjemah
|
1
|
صورة
|
Gambar
|
2
|
قلم
|
Pena
|
b. Permainan Keterampilan Berbicara dalam Bahasa Arab
Ø Pensil Perkenalan
Permainan
ini bertujuan agar anak didik terampil dalam berbicara, dan melatih
keberaniannya.
Cara
permainannya: guru yang mengawali permainan ini dengan cara, guru memberikan
pensil tersebut ke salah satu anak didik dan menanyakan tentang nama, alamat,
dan lain-lain. Setelah dijawab, anak tersebut memberikan pensilnya kepada teman
yang lain dan juga menanyakan hal yang sama, begitu seterusnya.
Ø Ular Tangga
Permainan
ini bertujuan melatih kecakapan anak didik dalm berbicara.
Cara
permainannya yaitu, sama seperti permainan ular tangga pada umumnya, akan
tetapi pada permainan ini, anak didik dihararuskan bercerita mengenai gambar
tersebut dengan menggunakan bahasa arab.
Ø Family 100
Permainan
ini bertujuan mengembangkan kreativitas siswa dan daya kritis.
Cara
bermain: guru membagi anak didik menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok
diberi satu kata kunci yang harus dimainkan dan setiap siswa tidak boleh
menyebutkan kata yang sama.
Contoh:
Kata kunci: قلم
Siswa I : هدا قلم
Siswa II : هل لك قلم
Siswa III : قلم
واحد
|
c. Permainan Keterampilan Menulis dalam
Bahasa Arab
Ø Ini Huruf Awalku
Permainan
ini bertujuan agar anak didik mampu menulis kosakata dalam bahasa arab
Cara
bermain: guru membagi murid menjadi beberapa kelompok, setiap kelompok
memperoleh satu set kartu yang didalamnya tertulis huruf Hijaiyah. Tugas
kelompok tersebut adalah menyebutkan kata yang diawali huruf yang mereka
dapatkan. Contoh: jika mereka mendapatkan huruf B, maka mereka akan menyebutkan
kata yang berawalan huruf B, seperti: babun, dan lain-lain.
Kelompok
yang dinyatakan menang jika kelompok tersebut memperoleh kata terbanyak dan
memiliki arti.
Ø Pertanyaan dalam Cerita
Permainan
ini bertujuan mengembangkan keterampilan anak didik dalam menulis dan menjawab
pertanyaan.
Cara
permainan ini adalah anak didik membuat pertanyaan diskriptif. Permainan ini
sama seperti permainan tebak kata, akan tetapi yang lebih berperan aktif dalam
permainan ini adalah murid.
Langkah-langkahnya
adalah: secara individu, siswa membuat pertanyaan sebanyak lima kali, kemudian
siswa memberikan pertanyaan tersebut kepada teman disebelahnya secara berantai.
Siswa menjawab pertanyaan tersebut berupa cerita sederhana.
Ø Membuat Cerita
Tujuan
permainan ini adalah agar anak didik bisa membuat cerita dari sebuah dialog.
Cara
bermain: guru membentuk suatu kelompok dan memberi satu kartu yang berisi dialog.
Setiap kelompok diberi waktu 5-10 menit untuk membuat cerita berdasarkan dialog
tersebut.
BAB
III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Pendidikan harus
berorientasi pada pengenalan realitas diri manusia dan diri sendiri, oleh
karena itu pendidikan harus melibatkan tiga unsur dalam hubungan dialektika,
yaitu: antara pengajar, peserta didik, dan realitas dunia.[11]
Permainan bahasa
adalah cara untuk mempermudah pembelajaran bahasa, dan menarik perhatian anak
didik, agar mereka tidak mudah jenuh. Permainan bahasa juga bertujuan untuk
meningkatkan kefasihan dalam belajar bahasa.
Permainan edukatif yaitu suatu bentuk
permainan yang didalamnya terdapat unsur pendidikan. Permainan edukatif ini
memberikan rangsangan dan respon positif terhadap indra seorang anak didik dan
bermanfaat untuk meningkatkan kemampuan berfikir dan berbahasa.
Metode dengan permainan bahasa, seperti
:
a.
Secara Kelompok
b. Secara Berpasangan
c. Secara Individu
Metode dengan
permainan edukatif terbagi menjadi tiga, yaitu:
a.
Permainan
ejaan, kosakata, dan kalimat.
- Komunikasi Cepat, Bingo Kata, Aksi
Kata, Susun Kata, Berburu Kata
b.
Permainan
Keterampilan Berbicara dalam Bahasa Arab
-
Pensil
Perkenalan, Ular Tangga, Family 100
c.
Permainan
Keterampilan Menulis dalam Bahasa Arab
-
Ini Huruf
Awalku, Pertanyaan dalam Cerita, Membuat Cerita
DAFTAR PUSTAKA
Bennett,
Neville. 1997. Mengajar Lewat Permainan. Diterjemahkan oleh Frans Kowa. Jakarta: PT Grasindo
Gunawan,
Adi W. 2006. Genius Learning Strategy. Jakarta: PT Gramedia Pustaka
Utama.
Mujib,
Fathul dan Rahmawati, Nailur. 2011. Metode Permainan-Permainan Edukatif
dalam Belajar Bahasa Aarab. Jogjakarta: DIVA Perss.
Nasution. 1992. Berbagai Pendekatan dalam Proses
Belajar Mengajar. Jakarta: PT Bumi Aksara
Suyatno. 2004. Teknik Pembelajaran Bahasa dan
Sastra. Surabaya: SIC
http://apedukatif.blogspot.com/
diakses 1 Januari 2012
http://vb.arabsgate.com/showthread.php?s=30972f37217e021350122313cce2a82f&p=3902715#post3902715
diakses 1 Januari 2012
[1]Neville
Bennet, Mengajar Lewat Permainan; Penerjemah Frans Kowa (Jakarta: PT Grasindo,
2005), h. 45
[2]
S. Nasution, Berbagai Pendekatan dalam Proses Belajar dan Mengajar
(Jakarta: Bumi Aksara, 1992), h. 136
[3] Adi W. Gunawan, Genius Learning Strategi
(Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama, 2006), h. 205
[4] Radbi Fauzi Hanafi,
“Al-aab Al Lughowiyyah wa At-ta’bir Assyafahi Alibda’iy,” artikel diakses pada
1 januari 2012 dari http://vb.arabsgate.com/showthread.php?s=30972f37217e021350122313cce2a82f&p=3902715#post3902715
[5] Fathul Mujib dan
Nailur Rahmawati, Metode Permainan-permainan Edukatif dalam Belajar Bahasa
Arab (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), h. 33
[6] Fathul Mujib dan
Nailur Rahmawati, Metode Permainan-permainan Edukatif dalam Belajar Bahasa
Arab (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), h. 34
[7] Fathul Mujib dan
Nailur Rahmawati, Metode Permainan-permainan Edukatif dalam Belajar Bahasa
Arab (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), h. 30
[8]“
Permainan edukatif,” artikel diakses pada 1 Januari 2012 dari
http://apedukatif.blogspot.com/
[9]
Fathul Mujib dan Nailur Rahmawati, Metode Permainan-permainan Edukatif dalam
Belajar Bahasa Arab (Jogjakarta: DIVA Press, 2011), h. 76
[10] Ibid, h. 79
[11] Suyatno, Teknik
Pembelajaran Bahasa dan Sastra (Surabaya: SIC, 2004), h. 5
0 Response to "Permainan Edukasi"
Posting Komentar