Variasi Bahasa



BAB II
PEMBAHASAN

A.    Pengertian Variasi Bahasa
Variasi bahasa menurut Aslindgaf (2007:17) adalah bentuk-bentuk bagian atau varian dalam bahasa yang masing-masing memiliki pola yang menyerupai pola umum bahasa induksinya. Variasi Bahasa disebabkan oleh adanya kegiatan interaksi sosial yang dilakukan oleh masyarakat atau kelompok yang sangat beragam dan dikarenakan oleh para penuturnya yang tidak homogen. Dalam hal variasi bahasa ini ada dua pandangan. Pertama, variasi itu dilihat sebagai akibat adanya keragaman sosial penutur bahasa itu dan keragaman fungsi bahasa itu. Jadi variasi bahasa itu terjadi sebagai akibat dari adanya keragaman sosial dan keragaman fungsi bahasa. Kedua, variasi bahasa itu sudah ada untuk memenuhi fungsinya sebagai alat interaksi dalam kegiatan masyarakat yang beraneka ragam. Namun Halliday membedakan variasi bahasa berdasarkan pemakai (dialek) dan pemakaian (register).[1]

Permainan Edukasi


PEMBAHASAN


A.     Pengertian Permainan Bahasa dan Tujuannya
Permainan bahasa merupakan suatu cara dalam pembelajaran bahasa melalui permainan-permainan. Permainan bahasa bertujuan untuk melatih keterampilan berbahasa dan  menarik perhatian seorang anak didik dalam belajar agar mereka tidak mudah merasa jenuh. Sebenarnya tidak hanya anak didik yang merasa jenuh, akan tetapi seorang guru juga akan merasa jenuh jika dalam pembelajaran tersebut monoton, maka dari itu dilaksanakannya permainan bahasa untuk menghindari kejenuhan tersebut.
Permainan Bahasa termasuk suatu aktiviti pengajaran dan pembelajaran yang dilaksanakan didalam bilik darjah yang bertujuan untuk membekalkan ilmu pengetahuan dan berbagai kemahiran bahasa kepada para pelajar dalam suasana yang seronok dan santai, mengikut kaedah-kaedah yang telah ditetapkan di bawah pengawasan guru.[4]
Permainan bahasa tidak hanya untuk bersenang-senang, akan tetapi juga untuk melatih keterampilan, seperti: menyimak, membaca, berbicara, menulis dan mengasah kembali pengetahuan-pengetahuan yang telah mereka ketahui.
Menurut Dworetzky, setiap permainan bahasa yang dilaksanakan dalam kegiatan pembelajaran harus secara langsung dapat menunjang tercapainya tujuan pembelajaran.[5]